Panitia kongres ILGA membatalkan acara yang akan digelar di Hotel Mercure Surabaya tanggal 26-28 Maret. Meski begitu, bukan berarti kongres gagal digelar. Rencananya, meski ditentang, kongres tetap akan digelar, namun lokasinya dirahasiakan.
"Kabar yang saya dapat tetap digelar di Surabaya. Saat ini panitia masih membahas lokasinya. Ada 3 lokasi yang dibahas," kata sumber detiksurabaya.com yang enggan disebut namanya, Kamis (25/3/2010).
Saat berbincang dengan detiksurabaya.com melalui sambungan telepon, sumber tersebut, sangat menyayangkan dengan adanya aksi penolakan terhadap acara kongres ILGA yang akan diikuti anggota dari berbagai negara itu.
Sebab, kongres ini hanya sekedar untuk membahas visi dan misi ke depan organisasi tersebut. Karena, peserta kongres ini adalah kaum minoritas dihampir seluruh negara. "Jadi apa salahnya kalau kongres ini digelar? Kan tidak akan mengganggu keamanan," tanyanya dengan nada sedikit kecewa.
Menurutnya, kongres ini sebenarnya juga pernah digelar di Indonesia pada tahun 1993, tepatnya di Jogyakarta. Namun, karena pada waktu itu, masyarakat masih belum paham, maka kongres berhasil dilaksanakan dengan lancar.
"Waktu yang di Jogya saya ikut, dan aman-aman saja. Karena kongres itu hanya membahas soal visi dan misi. Saya sangat menyayangkan, jika acara sekelas internasional ini gagal dilaksanakan," pungkasnya.
"Kabar yang saya dapat tetap digelar di Surabaya. Saat ini panitia masih membahas lokasinya. Ada 3 lokasi yang dibahas," kata sumber detiksurabaya.com yang enggan disebut namanya, Kamis (25/3/2010).
Saat berbincang dengan detiksurabaya.com melalui sambungan telepon, sumber tersebut, sangat menyayangkan dengan adanya aksi penolakan terhadap acara kongres ILGA yang akan diikuti anggota dari berbagai negara itu.
Sebab, kongres ini hanya sekedar untuk membahas visi dan misi ke depan organisasi tersebut. Karena, peserta kongres ini adalah kaum minoritas dihampir seluruh negara. "Jadi apa salahnya kalau kongres ini digelar? Kan tidak akan mengganggu keamanan," tanyanya dengan nada sedikit kecewa.
Menurutnya, kongres ini sebenarnya juga pernah digelar di Indonesia pada tahun 1993, tepatnya di Jogyakarta. Namun, karena pada waktu itu, masyarakat masih belum paham, maka kongres berhasil dilaksanakan dengan lancar.
"Waktu yang di Jogya saya ikut, dan aman-aman saja. Karena kongres itu hanya membahas soal visi dan misi. Saya sangat menyayangkan, jika acara sekelas internasional ini gagal dilaksanakan," pungkasnya.
Donasi
Dukung blog ini dengan donasi anda. jika anda merasa blog ini bermanfaat, kunjungi website sponsor kami : “Semua dana yang terkumpul akan kami salurkan kepada Fakir Miskin”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar